Masjid Besar Baitul Hakim Madiun

     Assalamu'alaikum Wr. Wb.

     Perkenankan siang ini saya ingin berbagi sedikit foto-foto mengenai Masjid Besar Baitul Hakim Madiun yang kemarin sore saya singgahi hingga hampir 2 jam disana akibat hujan disertai badai yang cukup membuat hati galau. Tapi tidak menjadi masalah, tetesan air hujan tersebut pasti membawa berkah dalam kehidupan ini.

     Berikut beberapa hasil jepretan saya 

  • Ruang Utama, dipenuhi dengan Tiang besar dari beton sebanyak 16 buah yang begitu klaksik. Terdapat pula lampu dinding disetiap tiang tersebut




  • Ruang kedua



padahal ada tulisan "Dilarang Tidur di Masjid"



  • Wajah luar bangunan, perpaduan warna biru dan kuning emas yang begitu glamore. 







  • Taman dan tempat parkir





Sekian, Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Tampilan Baru : Magzima Responsive Magazine - Uong Jowo

     Selamat pagi... 
     Yuk dahulukan bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan pagi ini masih diberikan Oksigen yang menyejukkan diri dan jiwa ini.

     Tampilan baru nih bro.... gimana masukannya? ada kekurangan atau gimana? Mohon maaf ya, templatenya belum 100% berhasil di bangun, masih ada beberapa yang perlu penyesuaian kawan. Saya menanti masukan dari teman-teman agar blog ini semakin maju. hehe

      Template yang saya gunakan kali ini berjudul "Magzima Responsive Magazine" dari Uong Jowo ( http://uongjowo.blogspot.com/ ). Silahkan yang mau download templatenya, disana banyak template bagus-bagus yang dapat bermanfaat bagi semua. hehe




Sontak Penghuni Tempat Terusik Akan Perilaku Kami

Sontak Penghuni Tempat Terusik Akan Perilaku Kami

     Assalamu alaikum Wr. Wb

     Panas banget hari ini, tapi alhamdulillah pulang ngampus ada CENDOL di kulkas (Jangan dianggap ini testimoni KASKUS, ini cendol berenang gan, eh beneran hehehe piss). Sumpah enak banget di tenggorokan, hehehe

     Siang ini di kampus ada kejadian yang lumayan menggemparkan, salah satu teman sekelas saya tiba-tiba seperti dadanya sesak saat di kelas ada perkuliahan, otomatis bagai pahlawan beberapa orang langsung mengangkatnya ke Laboratorium untuk penanganan yang lebih lanjut. Tak lama di Laboratorium, tiba-tiba dia berteriak-teriak. Ternyata ada mahluk lain yang meminjam raganya sebentar.

     Mahluk itu mengaku bahwa dia adalah penghuni ruangan di tempat kuliah saya, dia mengatakan kalau bosan di ruangan yang itu-itu saja, bosan dengan wajah mahasiswa yang menyebalkan, dia ingin jalan-jalan. Sosok itupun oleh Dosen saya (Pak Fajar) dan beberapa teman-teman dengan pelan-pelan dikeluarkan dari tubuh teman saya, sekian lama diusahakan untuk keluar, tak kunjung pula keluar, dia tetap bersikeras untuk meminta jalan-jalan mengelilingi kampus untuk menikmati suasana. Tiba-tiba ada orang dari luar kampus datang membantu, dan belum juga mau keluar. 

    Akhirnya diturutilah untuk jalan-jalan mengelilingi kampus dengan kawalan beberapa teman, dosen, dan orang yang membantu dari luar kampus tadi. Merasa suasana ramai karena di tonton oleh rekan-rekan baik satu kelas maupun kakak tingkat, mahluk itupun melarang untuk diikuti banyak orang, dia bilang kalau dia bukanlah artis, sontak kawan-kawanpun kaget akan ucapannya itu, dan saya memilih belok ke kantin, cari minum (kan haus setelah menggotong dari kelas ke lab, hehehehe).

     Setelah minum, saya membuntuti lagi dari jauh, tiba-tiba saja teman saya itu tadi menunjuk-nujuk ke saya dan orang-orang di sekitar saya, dia menyuruh kami untuk bubar, tidak perlu ditontoni seperti itu kalau pengen mahluk itu keluar dari raga teman saya. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke ruang kuliah, mengikuti presentasi yang sempat tertunda.

     Beberapa saat, komting sayapun kembali ke kelas, katanya alhamdulillah sudah sadar kembali. Mata kuliah usai, komting sayapun sedikit menjelaskan apa yang barusan terjadi, dia bilang kalau mahluk itu berpesan kepada semua orang, antara lain :
  1. Dia tak suka saat kuliah, mahasiswa/i yang ada justru asyik bermain HP sendiri.
  2. Dia ingin semua orang saat memasuki wilayah yang akan dia tempati itu permisi dulu, tak masuk seenaknya sendiri
  3. Dia juga tak suka mahasiswa/i menjadi orang yang jorok, membuang sampah di sembarang tempat. Apalagi pembalut bersayap yang bekas dipakai kaum hawa.
  4. Dia juga ingin, mahasiswa/i dan dosen yang ada di kampus ini rajin ibadah.
     Itulah beberapa yang dia tuturkan, memang apa yang di katakannya benar dan itu baik bagi kami.

     Ya hanya sekedar mengajak teman-teman saja, marilah kita selalu melindungi diri ini dengan doa dan ibadah, jangan pernah fikiran kita kosong kawan. Banyak mahluk yang berada di samping kita dimanapun kita berpijak, marilah selalu menghormati yang lain, baik itu yang terlihat maupun yang tidak.

     Sekian dulu kawan cerita saya, mau ke luar kota hehehe, terima kasih sudah membaca.

    Wassalamu alaikum Wr. Wb

Setetes Air, Sejuta Harapan Warga Kunjoro

     Sering kali, kita begitu serakah dan tak menghargai akan nikmat yang diberikan Tuhan YME. Kadang pula kita tak bersyukur atas nikmat yang diberikanNya. Hal ini terjadi karena kebutuhan kita dipenuhi oleh Tuhan YME dengan begitu berlimpah. Padahal bisa saja Tuhan memberikan kepada kita nikmat yang begitu besar, hingga melebihi batas kita dan berakhir dengan sebuah derita tak lagi kenikmatan.


     Tak lain halnya AIR, Setetes air kadang sangat berati bagi sejuta orang. Kadang setetes air begitu diacuhkan oleh segelintir orang. Kadang tetesan itu bila terkumpul dan menjadi besar, menjadi bencana bagi manusia.

     Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan amanah untuk 'Siaga Distribusi Air Bersih' bersama relawan PMI Kabupaten Mojokerto di desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, yang berbatasan langsung dengan Gempol, Pasuruhan. 

     Medan yang kami lalui untuk menuju lokasi dengan kendaraan Roda 2, sedangkan air yang kami ingin distribusikan telah diangkut Tangki PMI Kab. Mojokerto lebih awal. Jalan yang tidak rata, naik turun bukit, dan debu yang siap menyerang kami menjadi pengantar menuju lokasi warga di bawah lereng gunung Penanggungan. Dibawah teriknya matahari, begitu tangki yang kami bawa sampai di lokasi, sekali klakson kami bunyikan berhamburan warga mendatangi kami dengan senyum gembira. Tak hanya kaum ibu-ibu, kakek-kakek tua dan anak-anakpun ikut berkumpul membariskan jerigen yang mereka bawa.


     Dibawah kekurangan yang diberikan Tuhan YME, sosok-sosok tua dan kaum hawa yang selama ini kita banyak beranggapan bahwa mereka lemah ternyata itu omong kosong. Hampir semua ibu-ibu yang ada disana satu jerigen besar (30liter) mengangkut menuju tempat tinggalnya dengan cara diletakkan di atas kepala mereka, bayangkan betapa beratnya jerigen yang penuh dengan air sebanyak 30liter tersebut. Hal ini terjadi tak hanya pada satu orang, namun dominan perempuan-perempuan disana mengangkut jerigen di atas kepala merek tanpa pernah jatuh. Coba bayangkan, bagaimana rasanya bila kita mengalami hal ini. Bolehkah saya memberikan gelar "Wanita Perkasa" kepada mereka? Itu baru satu keunikan yang saya dapatkan disana.





     Di tempat kekeringan, setetes air begitu bermanfaat bagi kehidupan mereka, mereka rela menunggu berjam-jam untuk mengantrikan jerigen mereka terisi air hingga penuh, padahal air yang mengalir itu tidak bisa memberikan harapan kepada mereka, apakah bisa penuh atau tidak. Seakan-akan hidup mereka semata-mata hanya untuk mengantri air bersih. Coba ingat dan bandingkan dengan kehidupan kita yang berlimpah air? Kita begitu tak menghargai air, kita dengan santai membiarkan air terbuang sia-sia, seperti saat kita sedang ingin mengisi bak penampungan air, apakah kita mau menunggu hingga penuh? Kebanyakan dari kita pasti lebih memilih untuk meninggalkannya hingga meluber, bahkan kita sering lupa untuk menutupnya kembali hingga banyak yang terbuang dengan sia-sia. Padahal bila kita tak mampu menghargai, merawat, dan sesukanya menggunakan nikmat Tuhan ini, Tuhan pasti bisa marah, dan akan menjadikan hal itu menjadi bencana bagi kita, seperti Banjir, Hujan deras, dll.


     Saat mengantri air, mereka yang kekurangan air rela bersengketa dengan tetangga mereka sendiri ketika mereka merasa kurang diadili dan emosi mereka lebih besar. Hingga pikiran bersih mereka hilang tertutupi emosi. Disela-sela istirahat dari pendistribusian air di dekat bak penampungan warga, saya melihat seorang anak kecil dengan memakai tutup jerigen menadahi tetesan air yang keluar dari kran bak tampungan air tersebut, dan selanjutnya mereka minum, disana banyak orang tua yang melihat namun dibiarkan, apa mereka tidak menghiraukan bahaya dari air yang diminum tanpa dimasak dahulu tersebut?

     Menjelang pulang, dijalan yang hanya muat untuk 1 mobil dengan jalan yang dengan kerikil-kerikil kecil yang membuat jalan bergelombang, saya tercengang dengan bangunan kokoh bertingkat di tengah-tengah rumah yang biasa. Bangunan itu adalah rumah warga sekitar, rumah yang bertingkat tiga itu terlihat begitu mewah. Didalamnya terlihat mobil ALPHART parkir menambah daya tarik tersendiri bagi saya, apa lagi terlihat sebuah motor NINJA RR parkir di balkon di tingkat tiga, subhanallah. Kapan saya bisa memiliki rumah begitu itu ya Allah... (Allahumma Sholi ala Sayidina Muhammad, Waalaali sayidina muhammad).



     Sekian yang dapat saya ceritakan sedikit dari kegiatan yang saya alami, semoga bermanfaat. Jangan lupa marilah kawan untuk lebih menghemat air, ingat mereka yang sedang kebingungan karena kekurangan air kawan.



     Wassalamu alaikum Wr. Wb










Menyengajakan Membatalkan Puasa Ramadhan Tanpa Sebab?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Selamat pagi sahabatku, indahnya pagi di hari ke-22 Bulan Ramadhan 1435 H ini. Gimana puasanya sobat, udah bolong belum? Semoga masih utuh yaa, dan semoga Ramadhan  kali ini membuat kita semua semakin bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Sumber : http://noternative.blogspot.com/

Ngomong-ngomong tentang puasa bolong, sedikit ada yang mau saya share mengenai "Menyengajakan Membatalkan Puasa Ramadhan Tanpa Sebab?" dengan berbagai sumber yang saya baca pagi ini. Artikel ini tidak bermaksud untuk menyinggung seseorang, hanya sekedar sharing informasi saja, siapa tau bermanfaat bagi sobat semua.



Dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu ‘anhu, berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria, kemudian memegang dhobayaku (dua lenganku) membawaku ke suatu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata : ‘Naik’. Aku katakan : ‘Aku tidak mampu’. Keduanya berkata : ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik, hingga ketika aku sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya : ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata : ‘Ini adalah teriakan penghuni neraka’. Kemudian keduanya membawaku, ketika aku melihat orang-orang yang kakinya digantung dengan kaki diatas, mulut mereka rusak / robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya : ’Siapa mereka?’. Keduanya menjawab : ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka’”. (HR. Imam An Nasa’i, Ibnu Hibban, Imam Al Hakim dari jalan Abdurrahman bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari Abu Umamah Al Bahili, dengan sanad Shahih). 
Berdasarkan sebuah hadits Shahih, untuk membayar puasa yang ditinggalkan ini tidak cukup hanya dengan berpuasa di luar bulan Ramadhan saja, namun ada denda yang harus di laksanakan sobat. Yaitu

  1. Membebaskan budak, atau jika mampu
  2. Berpuasa selama 2 bulan berturut-turut, atau jika mampu lagi
  3. Memberi makan kepada 60 orang miskin.
Namun, apabila seseorang tidak dapat mengerjakan denda yang telah disebutkan di atas, maka gugurlah denda tersebut. Hal ini dikarena tidak ada beban syariat kecuali kalau ada kemampuannya. Allah berfirman : 
“Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya”. (QS. Al Baqarah : 286). 

Namun, jangan seenaknya saja yaa meninggalkan puasa Ramadhan, karena puasa di Bulan Ramadhan ini manfaat dan pahalanya sangat besar, dan ini tidak kita temui setiap bulan.

Sekian dulu yaa, semoga tulisan ini bermanfaat. salam sukses, semoga puasa kita barokah dan menjadikan diri kita lebih bertaqwa, sesuai firman Allah : ""Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"  (Al-Baqoroh ayar 183).

AMIN, AAMIN, AMIIN, atau AAMIIN?

Abis tarawih yaa? pasti tadi di sela-sela sholat tarawih Berdoa dipimpin Imam atau yang tukang pimpin doa kan? dan kita tinggal bilang Amin aja. 

Eh, ngomong-ngomong yang bener itu Amin, Aamin, atau Aamiin yaa? Udah tau apa makna kata itu?

Melafatkan kalimat Aamiin yang benar adalah dengan melafatkan dengan memanjangkan Alif (a) dan min, apabila hal ini tidak di laksanakan, akan mengakibatkan pengartian yang berbeda.

Dalam Bahasa Arab ada empat (4) perbedaan kata "AAMIIN" yaitu,

1. Amin (alif dan min sama pendek), artinya : AMAN, TENTRAM.
2. Aamin (alif panjang, min pendek), artinya : MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN.
3. Amiin (alif pendek, min panjang), artinya : JUJUR TERPERCAYA.
4. Aamiin (alif dan min sama panjang), artinya: YA ALLAH KABULKAN DO'A KAMI..

Okeee. udah jelas yaa, semoga informasi sedikit ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Dan semoga ibadah kita di 10hari terakhir Bulan Ramadhan 1435H kali ini makin membawa berkah bagi diri kita sendiri dan bagi orang-orang di sekitar kita.

Cara Membuka Tabungan Bank Mandiri

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Oke pagi ini saya akan menjelaskan tentang BAGAIMANA CARA DAN SYARAT MEMBUKA TABUNGAN BANK MANDIRI? Sebenarnya posting kali ini sudah beberapa hari pengen saya tulis, tapi gak kesampaian. Kedahuluan malesnya aja.

Beberapa hari yang lalu saya pergi ke BANK MANDIRI Cabang Pacitan untuk melakukan pembukaan akun Tabungan.

Apa saja sih syarat untuk membuka Tabungan Mandiri?
    • Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
    • Kartu identitas :
      • WNI  : Kartu Tanda Penduduk (KTP)
      • WNA : Pasport dan KIMS/KITAS/KITAS
    • Nomor telepon
    • Materai Rp. 6000,- (Sudah di sediakan oleh CS)

Setelah itu, saya di berikan formulir untuk membuka tabungan, seperti biasa kita diharuskan untuk mengisi biodata kita sambil sang Customer Service menjelaskan mengenai produk dan biayanya.

Oke langsung saja, saat itu saya memilih Mandiri Tabungan yang saya anggap paling murah. Dan sekaligus kartu ATM yang murah juga yaitu yang silver.

Fitur yang saya dapatkan antara  lain :
  1. SMS Banking Mandiri. 
           Untuk SMS Banking ini, saya mendapatkan 1 buku petunjuk untuk memudahkan transaksi. Untuk biaya smsnya, 500 per sms. Selain ada buku petunjuk, SMS Banking ini juga di permudah dengan menelepon *141*6# disitu semua fitur dari Bank Mandiri tersedia.

  1. MANDIRI Card / ATM
  2. Internet Banking Mandiri
           Internet Banking juga saya aktifkan, supaya dapat mempermudah transaksi harian saya. Untuk transaksi finansial, ada alat tambahan yang harus kita miliki, yaitu TOKEN MANDIRI. Fungsi dari Token Mandiri ini sendiri untuk menjaga keamanan transaksi. Setiap kita melakukan transaksi melalui internet banking, kita harus melakukan pencocokan kode yang diberikan oleh Token Mandiri dengan apa yang ada di internet bankingnya. Untuk alat ini, saya harus mengeluarkan uang Rp. 20.000,- untuk memilikinya.

Demikian ya sedikit yang bisa saya sharing, semoga bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi pembaca. 
Salam SUkses :)
Aku dan Resepsi Laka Itu...

Aku dan Resepsi Laka Itu...

pic: google.com
Sebuah kisah nyata yang terjadi pada diriku saat aku masih kecil/TK, sekitar tahun 2002.



Malam itu keluargaku sangat sibuk. Resepsi pernikahan om ku akan dilaksanakan besok siang di Jogja, rumah calon tante ku. Malam itu ada yang mempersiapkan baju yang dipakai om ku besok, ada yang mempersiapkan oleh-oleh, ada juga yang mempersiapkan bekal untuk dibawa besok. Entah mengapa malam itu aku sangat malas untuk ikut bersama mereka ke tempat resepsi pernikahan om dan tante ku itu. Hingga aku akan pergi tidur keluargaku dan para tetangga masih sibuk mempersiapkan kebutuhan untuk besok. 

Pukul 01.00 WIB, aku dibangunkan oleh ibuku. Beliau menyuruh aku supaya aku segera bersiap-siap untuk berangkat, namun rasa malas terus melandaku. Dan aku terus - menerus bersikeras untuk tidak ikut dengan mereka dan memilih tinggal dirumah, walaupun aku sendirian. Namun ibuku terus-menerus memaksa aku dan akhirnya aku mengalah untuk ikut bersama mereka. “Berangkat - berangkat” teriak salah satu tetanggaku. Akhirnya mobil yang aku naiki mulai berjalan dibarisan paling belakang setelah bus dan beberapa mobil lewat dahulu.

Dalam perjalanan aku tertidur, hingga pagi pun datang aku baru terbangun. Dan tak lama mobil yang aku naiki berhenti memberi kami waktu untuk sholat subuh dan istirahat. Saat istirahat aku melihat sebuah warung kecil diseberang jalan. Lalu aku mengajak ibuku untuk membeli jajan ke warung itu. Di warung itu aku membeli popmie untuk makan pagiku. Setelah waktu untuk istirahat dirasa cukup, mobil yang aku naiki pun kembali meneruskan perjalanan.

Pagi itu aku sangat menikmati suasana di sepanjang jalan sambil memakan popmie yang aku beli tadi. Tak terasa mie yang aku beli sudah habis, tinggal wadahnya saja dan akhirnya aku buang. Tak lama disebuah belokan yang cukup tajam, tiba-tiba pintu mobil bagian depan tempat aku duduk bersama ibuku membuka dengan sendirinya. Aku dan ibuku terpental ke luar mobil dan “ddduuuuuaaaaarrrr!!!!!” kepalaku membentur lapisan aspal yang sangat keras. Dan membuatku tak sadarkan diri. Saat aku sadar, terasa kepalaku sangat sakit dan sangat pusing, tangan dan kakiku pun terasa sulit untuk digerakkan. Dan ternyata kepalaku mengeluarkan darah yang lumayan banyak akibat benturan tadi. Setiap klinik yang buka pagi itu coba kami singgahi, namun tak ada yang mampu menolongku.

Sampai akhirnya kami menemukan sebuah puskesmas yang bisa menolongku, walaupun hanya untuk perantara saja. Tak lama aku dibawa ke rumah sakit Bethesda dengan ambulan bersama orang tuaku. Dan rombongan tetanggaku tadi tetap melanjutkan perjalanan menuju tempat resepsi pernikahan. Sesampainya aku di RS. Bethesda, di tubuhku lalu di pasang beberapa alat-alat yang tak aku ketahui, dan kepalaku di perban. Tiba - tiba aku tak sadarkan lagi. Entah berapa lama aku tak sadar. Saat aku sadar aku telah berada disebuah ruangan kecil yang tertutupi dengan kaca. Disana aku seorang diri, aku melihat ke kanan dan ke kiri, tak ada seseorang pun yang ada disana. Tak lama ayahku datang, dia sangat senang melihatku yang telah sadar. “Yang sakit mana?” Tanya ayahku. Namun aku tak bisa menjawabnya dengan seucap kata pun. 

Malamnya aku terbangun karena rasa haus yang menderaku. Namun aku tak bisa mengambil air minum yang letaknya cukup jauh dan meminumnya sendiri. Aku ingin memanggil ibuku untuk aku mintai bantuan untuk mengambil air minum, namun aku tak bisa mengeluarkan kata. Aku terus berusaha untuk membangunkan orang tuaku, aku coba melemparkan benda-benda disekitarku ke tempat orang tuaku tidur, namun itu tidak membangunkan mereka. Dan akhirnya akupun kembali tidur dengan rasa haus yang masih menderaku. Hari demi hari aku jalani hanya dengan tidur diatas kasur di rumah sakit. Hingga aku pulang ke rumah pada hari keenam. Manun hingga waktu itu aku belum bisa berbicara dengan lancar.