Destinasi Baru di Mojokerto : Omah 3D Art Trowulan


Mas Bro! Buat kalian yang suka selfie atau wefie, di Mojokerto hadir destinasi baru untuk memanjakanmu menambah koleksi foto. Namanya ya itu Omah 3D Art, dari namanya saja mas bro sudah bisa tau bahwa tempat ini adalah sebuah tempat yang menyediakan gambar-gambar tiga  dimensi yang akan menjadikan foto kita menjadi lebih hidup.

Berlokasi di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto Omah 3D Art ini sangatlah mudah dijangkau karena berada tepat di pinggir jalan Nasional yang menghubungkan Mojokerto-Jombang atau lebih tepatnya berada di sebelah timur Kantor Kecamatan Trowulan, atau 200 meter sebelah barat dari simpang empat menuju Pendapa Agung.


Untuk menikmati berbagai spot foto yang tersedia, para pengunjung tidak perlu menghabiskan uang yang cukup banyak, dengan tarif yang lumaan ekonomis menurut saya yaitu tiket masuk sebesar Rp. 8.000,- dan uang parkir Rp. 2.000,- kita sudah dapat menikmatinya sepuas hati.

Pagi sampai sore kerja? tenaang, karena Omah 3D Art bakal beroperasi mulai pukul 08.00 dan baru tutup pada pukul 21.00, jadi walaupun malam hari mas bro semua tetep bisa menikmati berbagai spot foto ini mas bro. Namun sayangnya, fasilitas yang memadai seperti penerangan belum tersedia karena harus mendatangkan dari luar kota, sehingga untuk beberapa waktu ini jam operasi Omah 3D Art ini hanya sampai pukul 17.00.

Begitu memasuki Omah 3D Art mas bro akan langsung disuguhkan dengan berbagai backround foto yang bisa kita gunakan untuk berbagai gaya, seperti selfie dengan gorilla,  berada di cengkeraman gorilla, menjadi makanan kucing, pemandangan laut, dilompati harimau, dan bertinju dengan master tinju Mike Tyson si Leher Beton.


Masih kurang dengan enam spot dilantai pertama? Dilantai kedua, masbro masih dapat menambah koleksi foto, seperti foto dengan dinosaurus yang tiba-tiba muncul dari jendela, hulk yang muncul dari tembok, memadamkan semburan api seekor naga, terbang bersama ironman, dan yang terakhir adalah berfoto dengan gaya melintasi jembatan dengan panorama yang indah.

Dibuka sejak hari Sabtu tanggal 23 Desember 2017 atau tepat satu minggu sebelum saya kesana, menurut petugas yang berjaga disana setiap harinya selalu penuh dengan pengunjung, seperti pada saat kemarin saya juga harus sejenak antri dengan pengunjung lainnya, karena ramainya pengunjung.


Bingung teman untuk diajak selfie? Mungkin kalian bisa datang ke Omah 3D Art, karena disini juga ada loh mas bro satu ini yang siap menemanimu foto selfie, dijamin dirimu bakal kalah ganteng deh ketika melihat foto hasilnya, bener gak? 


Menarik bukan?




Belajar Toleransi Beragama Pada Riyanto, Banser NU Korban BOM Malam Natal

Foto : google.com
Beberapa hari ini, setelah memasuki suasana Natal tiba-tiba saya teringat dengan sosok seorang yang saya anggap seorang pahlawan jaman now. Beliau adalah Riyanto, seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdatul Ulamah (BANSER NU) Mojokerto yang gugur dalam pengamanan Misa Natal di Gereja Eben Haezer Mojokerto akibat melindungi jamaat yang sedang berdoa dari bungkusan misterius yang ternyata berisi BOM.

Mengutip dari http://www.nu.or.id, kronologi yang terjadi pada saat itu sebagai berikut
Saat itu pukul 20.30 WIB. Perjalanan ibadah baru separuhnya berjalan. Tiba-tiba ada yang menyampaikan kabar bahwa di depan pintu gereja ada bungkusan hitam yang mencurigakan. 

Mendengar hal itu, tangkas dan tanpa ragu khas Banser, Riyanto membuka bungkusan tersebut. Ternyata isinya kabel yang terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api. 

Mungkin saat itu, Riyanto tahu bahwa itu adalah bom. Mungkin ia punya kesempatan untuk kabur sesegera mungkin untuk menyelamatkan diri. Namun ia tidak begitu. Ia malah berteriak "tiaraaaap" sambil lari mendekap bungkusan tersebut menjauh gereja yang di dalamnya terdapat ratusan jemaat yang sedang beribadah. 

“Dluuuuaaar…“ sesuatu meledak di dekapan Riyanto. Tubuhnya terpental hingga seratusan meter. Kuatnya daya ledak, merobohkan pagar beton gereja. Jari tangan dan muka Riyanto hancur dan susah untuk dikenali kembali. 

Tujuh belas tahun sudah kejadian ini terjadi, seakan masyarakat tak kenal lagi siapa sosok Riyanto. Untuk mengenang pengorbanannya, pakaian yang dipakai oleh Riyanto saat tragedi  ini disimpan di Musium Nahdatul Ulamah Jalan Gayungsari, Surabaya meski seragamnya tak lagi gagah dan terlihat sobek di berbagai bagian akibat dasyatnya BOM.

Selain itu, Pemerintah Kota Mojokerto beberapa tahun silam menjadikan nama Riyanto sebagai nama salah satu jalan didekat kediaman beliau, bahkan dibangunkan sebuah gapura besar seakan mengajarkan masyarakat agar tidak lupa akan sosok seorang Riyanto.
Gapura Jalan Riyanto. maps.google.com
Saat ini, Toleransi beragama seakan menjadi hal yang sangat sulit untuk dijalani, banyak keributan karena perbedaan pendapat. Padahal apabila kita bisa saling menghormati satu antara lain, kedamaian dan kerukunan pastilah akan kita dapatkan. Marilah berkaca pada tragedi 24 Desember 2000 ini, bagaimana sosok  Riyanto yang mengajarkan kita pentingnya toleransi beragama, bisa saja dia pergi menyelamatkan diri sendiri, namun karena rasa kemanusiaannya dia lebih mementingkan kenyamanan dan keamanan jemaat yang melaksanakan malam Misa Natal.

First Ride CRF150L di Lautan Pasir Bromo, uenakkk mas bro

Susah kemarin dapet moment sepi
Nah, lanjutan dari post sebelumnya yaitu tentang perjalanan dari MPM malang menuju Coban Bidadari dalam acara Broventure Lauch Gathering CRF150L : HCSR di Coban Bidadari. Usai penyerahan tempat sampah ke pengelola Coban Bidadari, rombongan melanjutkan perjalanan ke Lautan Pasir Gunung Bromo.

Memasuki kawasan Lautan pasir bromo, motor mulai susah untuk di kendalikan mas bro, tiap kali ban depan selip, haduh kudu sabar lah untuk melewatinya, hingga bolak-balik di salip oleh motor-motor trail yang juga menuju acara launcing CRF150L, sabar wes sabar. 
Lihat panorama bagus, berhenti bentar, foto ah 

Sampai di lokasi test ride, bayanganya itu di lautan pasir bromo bakalan sepi gitu, sobat blogger bakal puas mencoba CRF150L sendiri-sendiri, acaranya ruame pol, banyak dari kalangan Jurnalis, Blogger, dan komunitas trail di Jawa Timur turut memeriahkan dan mencoba peforma dari CRF150L ini.


Dalam kesempatan singkat namun sangat jarang ini, meski hanya 2 putaran di lintasan buatan ini rasanya kurang puaslah untuk mengetahui bagaimana ketangguhan dari CRF150L ini. Namun secara singkat, CRF150L ini enaklah untuk di kendalikan walau di medan yang cukup kurang bersahabat. Suspensi yang digunakanpun terasa empuk cukup meredam goncangan. Bicara penampilan, perpaduan warna dari CRF150L ini yang di dominasi warna merah-putih menambah garang tampilan motor ini.

Untuk dapat melihat bagaimana keseruan acara kemarin, silahkan simak video dan foto berikut ini, semoga terhibur






Broventure Launch Gathering : HCSR Coban Bidadari

Mas bro, beberapa hari yang lalu kesempatan langka untuk mencoba produk terbaru dari motor Honda yaitu CRF150L akhirnya hadir, PT. Mitra Pinastika Mulia (MPM Distributor) sebagai salah satu main dealer pemasaran produk Honda di Jawa Timur dan NTT mengundang para blogger, jurnalis, dan para komunitas motor trail yang ada di Jatim untuk menghadiri acara  Broventure Launch Gathering. Nah, kebetulan ni teman yang gabung di Honda Blog Community Jatim berhalangan hadir  dan akhirnya aku yang mewakili.

Sebelum menuju ke lautan pasir Bromo, para Blogger dari Honda Blog Community ini bergerak dari Dealer Honda MPM Malang Jl. Basuki Rahmat menuju Coban Bidadari untuk menjalani serangkaian acara yaitu Honda Community Social Responsibility (HCSR) dengan bersih-bersih dan foto bersama simbolis penyerahan tempat sampah dari pihak MPM Distributor kepada pihak pengelola Coban Bidadari. 

Sambil menunggu para rider dari komunitas trail yang masih dalam perjalanan, kita sempatkan untuk menikmati keindahan alam dan objek wisata buatan yang ada di coban bidadari, Namun sayangnya ketika kesana kita tidak bisa menikmati pemandangan air terjunnya, yang kata penjual disekitar sana ketika musim hujan akses menuju air terjun di tutup, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.

Usai foto-foto dan menikmati pemandangan, kita lanjut berkumpul di tempat parkir untuk menjalani prosesi foto penyerahan HCSR tempat sampah kepada pengelola Coban Bidadari. Perjalanan pun dilanjutkan dengan iring-iringan para blogger, komunitas trail dan sebuah motor CRF150L di depan barisan menuju Lautan Pasir Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru








Wisata Mojokerto Air Terjun Surodadu : Menikmati Kesunyian Alam Bersama Keluarga

Jika kamu bingung untuk mencari tempat wisata bersama keluarga yang sunyi dan jauh dari kebisingan, mungkin Air Terjun Surodadu dapat menjadi salah satu referensi. Air Terjun Surodadu ini terletak di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto atau 4 kilometer dari Taman Pacet menuju arah  Trawas, setelah melewati Wanawisata Claket Adventure Park, sekitar 500meter kita akan menemukan petunjuk jalan kecil menuju Air Terjun Surodadu. Dari pertigaan ini, kita masih harus masuk sekitar 1km hingga menemukan loket masuk dan memarkirkan motor. 

Air Terjun Mini Surodadu
Dengan tarif iklan yang lumayan terjangkau, yaitu Rp. 5.000,- (belum tarif parkir) menurut saya cukuplah untuk referensi untuk menghilangkan kepenatan fikiran karena aktifitas sehari-hari yang padat. Meskipun bukan hari libur, pengunjung di air terjun surodadu ini tidak pernah sepi.

Berjalan sekitar 100 meter dari tempat parkir motor, kita akan menemukan sebuah air terjun yang tingginya sekitar 3meter dengan keindahan berbagai tanaman di sekitarnya dan tempat duduk dari kayu maupun ban mobil bekas.  Kurang puas dengan air terjun yang hanya setinggi 3meter dengan tulisan Air Terjun Mini Surodadu, akhirnya kami putuskan untuk menyusuri jalanan sedikit naik, setelah berjalan mengikuti aliran air dan gerojokan air kecil di kanan dan kiri jalan, sekitar 100 meter lagi akhirnya bertemu dengan Air terjun yang kedua, Air Terjun Surodadu.

Selain memanjakan mata dengan keindahan alam air terjun dengan kesunyian suasana disekitarnya, tempat ini cocok juga untuk wana wisata berkumpul bersama keluarga, karena di air terjun ini tersedia beberapa tempat duduk yang luas yang bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga, sekedar membuka bekal makanan dari rumah atau yang lainnya.

Buat yang suka bermain air, jangan khawatir tidak bisa berganti pakaian karena tidak adanya toilet. Fasilitas toilet di air terjun surodadu ini juga sudah tersedia, yaitu di dekat dengan tempat parkir, kita tinggal mengisi kotak amal yang tersedia di depan toilet tersebut untuk biaya kebersihan dari toilet tersebut.




fasilitas toilet umum


air terjun mini surodadu

jalan menuju air terjun utama


air terjun utama

pemandangan sekitar air terjun surodadu